Minggu, 18 Oktober 2015

Pentingkah Bela Negara Itu?

Edit Posted by with No comments
A.    Bela Negara
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Pembelaan negara bukan semata-mata  tugas TNI, tetapi tugas segenap warga negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. 
Menurut UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1, Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
B.    Landasan Konsep Bela Negara
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
C.    Unsur Dasar Bela Negara
Unsur dasar bela negara yakni adalah :
1.    Cinta Tanah Air
2.    Kesadaran Berbangsa & bernegara
3.    Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara
4.    Rela berkorban untuk bangsa & negara
5.    Memiliki kemampuan awal bela negara
6.    Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” Dan “syarat-syarat tentang pembelaan diatur oleh UU.” Jadi sudah jelas, mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, dan hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
D.    Dasar Hukum dan Peraturan Tentang Wajib Bela Negara
1.    Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan Nasional.
2.    Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3.    Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4.    Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI
5.    Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI danPOLRI.
6.    Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7.    Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara
E.    Landasan Hukum Bela Negara
    Landasan hukum bela negara terbagi menjadi 3 yakni:
 1. Landasan Idiil ; Pancasila
 2. Landasan Konstitusional ; UUD 1945 (Amandemen)
* Pasal 27 (3) 
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”
*  Pasal 30 (1 &2) ;
“(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha  pertahanan dan keamanan negara “
“(2) Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui  Sishankamrata (TNI sebagai komponen Utama dan Rakyat sebagai komponen Pendukung)”
3. Landasan Operasional ; UU No. 3 Tahun 2002
F.    Arti Penting Bela Negara
1.    Sebagai syarat berdirinya suatu negara
2.    Untuk melindungi kedaulatan negara
3.    Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
4.    Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.
G.    Alasan Melakukan Bela Negara
Alasan bela negara adalah sebagai wujud pertanggung jawab terhadap
kedaulatan rakyat
1. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan
2. Ingin memajukan Negara
3. Mempetahankan Negara jangan sampai dijajah kembali
4. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.
H.    Wujud Bela Negara Menurut UUD No. 3 Tahun 2002
Bentuk usaha bela negara, yakni ;
1.    Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan
Belajar tentang kewarganegaraan sejak dini adalah sebagai bekal untuk mempersiapkan pertahanan NKRI.
2.    Pelatihan dasar kemiliteran 
Pelatihan militer adalah salah satu usaha untuk membantu TNI dan POLRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara.
3.    Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
4.    Pengabdian sesuai profesi
I.    Bentuk-bentuk dari Bela Negara
1. Secara Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).
2. Secara Non Fisik
Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya

Sabtu, 19 September 2015

Ember Bocor

Edit Posted by with No comments




Seorang pemikul air di India memiliki dua buah ember. Masing-masing ember tergantung di ujung pikulannya yang ia sangga di bahunya. Salah satu ember bocor, sedang ember satunya lagi sempurna. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari sumber air ke rumah tuannya, ternyata air di ember yang bocor tinggal setengahnya, sedang di ember yang satu lagi tetap penuh.
Ember yang bocor merasa malu dengan ketidaksempurnaannya karena ia hanya mampu membawa setengah dari yang diharapkan. Ember yang sempurna merasa bangga dengan prestasinya karena seluruh kewajibannya dapat diselesaikannya.
Setelah dua tahun ember yang bocor itu tak tahan lagi dan berkata pada tuannya, “Aku merasa malu sekali dan ingin meminta maaf atas ketidakmampuanku”.
“Mengapa engkau malu ?” tanya pemikul air itu.
“Karena selama dua tahun ini aku hanya mampu menyelesaikan setengah dari kewajibanku padahal engkau telah bersusah payah membawaku. Lubang pada tubuhku ini menyebabkan air bocor sepanjang jalan” jawab sang ember.
Si pemikul air berkata, “Apakah kamu memperhatikan bahwa di sepanjang jalan, pada sisi kamu berada, penuh dengan bunga yang indah, sedang di sisi lain tidak ?”
“Memang benar, aku telah memperhatikannya.” kata sang ember.
Si pemikul air itu berkata, “Ini karena aku tahu kekuranganmu dan aku memanfaatkan kelemahanmu. Aku telah menabur benih bunga sepanjang sisimu, dan kamu telah menyiraminya setiap hari. Dan hasilnya, selama dua tahun ini aku setiap hari dapat menghias meja tuanku dengan bunga-bunga yang indah.”
Memang kita semua memiliki kekurangan. Namun bila kita mau, Tuhan dapat menggunakan kekurangan itu untuk menghias mejaNya. Jangan khawatir dengan kekurangan kita, pada kelemahan dapat kita temukan kekuatan

ANAK KERANG

Edit Posted by with No comments



Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.” http://nukilan.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif
Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.