Minggu, 12 Januari 2014

SEL DAN BAGIANNYA

Edit Posted by with No comments
INDIKATOR WARNA DALAM LARUTAN ASAM, BASA DAN GARAM

Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral

Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan
 larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

[gabung.gif] 
 1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lakmus merah
Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
2.  Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan Indikator Alami
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
 
Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH meter.
a. Indikator Universal

  

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

IDENTIFIKASI ASAM, BASA

Untuk mengidentifikasi ada/tidaknya kandungan asam, basa dan garam dalam suatu bahan yang belum kita kenal,  tidak diperkenankan dengan cara dirasakan menggunakan lidah, dicium atau dipegang secara langsung. Hal tersebut dikarenakan kita tidak tahu apakah bahan yang akan kita uji kandungan asam-basa nya bahan yang aman atau berbahaya. Untuk melakukan identifikasi adanya asam-basa dalam suatu zat dapat dilakukan dengan menggunakan:
1.  Indikator Alami, indikator alami diperoleh dari bagian tumbuhan berwarna dapat berupa bunga, daun, buah, biji, atau akarnya. Contohnya : kunyit, bunga sepatu merah, kulit manggis, dan kubis ungu.
2. Indikator Buatan
a.  Menguji dengan kertas lakmus, yaitu menggunakan lakmus merah dan lakmus biru.
b.  Larutan indikator (Metil Jingga, Metil Merah atau Fenolftalein (PP)).



c.  Kertas indikator universal

d. pH meter


Contoh cara mengidentifikasi sifat asam, basa dan netral dari suatu larutan 
a. Identifikasi Larutan Asam
Jika suatu larutan diuji menggunakan kertas lakmus merah warna lakmus tetap merah, kertas lakmus biru berubah menjadi merah dan setelah ditetesi larutan PP tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat asam.

b. Identifikasi Larutan Basa
Jika suatu larutan diuji menggunakan kertas lakmus merah warna lakmus berubah menjadi biru, kertas lakmus biru tetap biru  dan setelah ditetesi larutan PP  warna larutan berubah menjadi merah, maka larutan tersebut bersifat basa.

c. Identifikasi Larutan Netral
Jika suatu larutan diuji menggunakan kertas lakmus merah warna lakmus tetap merah, kertas lakmus biru tetap biru dan setelah ditetesi larutan PP tidak mengalami perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat netral.

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.
  1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
  2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru.
  3. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
  4. Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
  5. Fenolftalin dalam larutan asam akan tidak berwarna dan dalam larutan basa berwarna merah ungu dan dalam larutan netral akan tidak berwarna.


3)   Apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku

0 komentar:

Posting Komentar